Jakarta, Kemendikbud ---
Pendidikan harus menjadi gerakan dan pendidikan jangan dipandang
semata-mata hanya sebagai program. Pemerintah harus membuka dan
memberikan ruang serta melibatkan semua pihak dan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam mengawasi pengelolaan pendidikan.
Demikian disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),
Anies Baswedan, saat menyampaikan materi pada acara peluncuran NET
Citizen Journalist di Lotte Avenue, Jakarta, Sabtu (29/8/2015).
Mendikbud menjelaskan, masalah-masalah yang timbul di sekolah-sekolah
dikarenakan pengawasan tidak dilakukan dengan baik. Orangtua siswa, kata
dia, bisa menjadi pengawas yang paling kritis pada sekolah karena
orangtua berhak melihat perkembangan aktivitas anaknya di sekolah.
"Melalui Gerakan Mengantar Anak Sekolah beberapa bulan lalu, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ingin menghubungkan sekolah
minimal dengan orangtua bahkan masyarakat," ujarnya.
Mendikbud mengungkapkan, saat ini Kemendikbud juga turut mengawasi
pengelolaan pendidikan di daerah dan akan memberikan penilaian di setiap
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Dia mengatakan, banyak sekali
masalah pengelolaan pendidikan di lapangan yang sebenarnya dapat dicegah
misalnya saja pendirian sekolah. "Pendirian sekolah itu dananya ada dan
tinggal dilakukan eksekusi tetapi ada proses yang macet karena ada
kebutuhan yang tidak diinformasikan dengan baik," tuturnya.
Mendikbud mengimbau, kepala daerah agar memiliki kepemimpinan yang baik
dan berkomitmen tinggi dalam pengelolaan pendidikan. Kepala daerah,
kata dia, sebaiknya memilih kepala dinas pendidikan di daerahnya yang
memiliki kepemimpinan yang baik dan peduli terhadap masalah-masalah
pendidikan di daerahnya. "Sekarang sudah saatnya Kemendikbud tidak
diam," ucapnya. (Agi Bahari)
Sumber: http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/4565
No comments:
Post a Comment